Kisah Seekor Burung Merpati dan Sekuntum Mawar Putih





Pada suatu hari hiduplah sekuntum bunga mawar putih dan burung merpati. Mereka hidup di hutan yang sangat indah. Burung merpati dan mawar putih sudah bersahabat sejak kecil, mereka sering bergurau dan bermain bersama. Burung merpati selalu menuruti keinginan sang mawar putih. 

 Setiap hari burung merpati hanya memendam rasa kepada mawar putih. Pada suatu hari, burung merpati cuba untuk mengungkapkan perasaann cintanya kepada mawar putih. Dengan berdebarnya......

'Mawar...... aku sangat.... sangat tulusly mencintaimu..... ku kan setia dan selalu menjagamu!
Adakah kamu juga mencintaiku???'

'Merpati, aku.... aku, aku sayangkan kau dan menganggap kau hanya sebagai sahabatku selamanya.... '

Dang! Menitik air mata si merpati!..... Pai atimu mawar!!

Dan sang merpati pun kecewa terhadap jawapan dari mawar putih. Tapi sang merpati tidak berputus asa. Setiap hari ia terus berusaha agar mawar putih mencintai dirinya. Terus dan terus berusaha membuat mawar agar dapat mencintainya walau banyak rintangan yang harus dihadapi. 

Hingga pada suatu hari mawar putih berkata 

'Aku akan mencintaimu apabila kamu dapat merubahku menjadi mawar merah'

 lalu merpati pun menjawab 

'Baiklah, akan aku turuti permintaanmu esok pagi.' 

Dan pada keesokan harinya burung merpati pun datang kepada mawar putih. 'mana janjimu untuk merubahku menjadi sekuntum mawar merah???' tanya mawar putih. 

lalu merpati pun menjawab 'sebentar lagi kau akan menjadi mawar merah yang indah' .

Lalu merpati memotong sayapnya dan menumpahkan darahnya ke mawar putih dan seketika itu mawar putih berubah menjadi mawar merah. 

Di saat merpati mengorbankan nyawa didepan mawar putih, mawar putih pun tersentak dari lamunan dan sedar betapa besar cinta merpati terhadapnya dan berharap agar merpati hidup kembali. Mawar putih telah mensia-siakan burung merpati yang sangat tulus mencintainya. Tapi semuanya telah terlambat…
Burung merpati telah mati, dan tak akan kembali lagi…

Sampai sekarang, mawar merah masih tetap ada, kerana warna merah yang melekat pada kelopaknya, merupakan pengorbanan merpati yang abadi dan tak akan hilang selamanya. Itu adalah bukti dari sebuah perasaan, yang hingga saat ini, dijadikan sebagai lambang ketulusan cinta yang sejati...



Selamat Tinggal!

"Hargailah siapapun yang menyayangimu ataupun mencintaimu.. Sebelum dia pergi meninggalkanmu untuk selamanya."









Comments

Post a Comment

In a nutshell, Thanks for your comment!

Popular posts from this blog

Gunung Silipat, Betong Thailand

Part 1 : Pendakian ke Kem Baha

Rumah Salji, Bukit Cerakah Shah Alam

Asykar Pencen!

Bukit Keluang, Besut

Air Terjun Lepoh, Hulu Langat

BAHASA HIKERS

Jumaat Di Kota Mekah